slider_top

[6] [recent] [slider-top-big] [Technology]
You are here: Home / #DAY2 Gerakan untuk Medokan Semampir

#DAY2 Gerakan untuk Medokan Semampir

| No comment
Rabu, 21 Januari 2015. Warga Medokan Semampir masih membutuhkan uluran tangan kita, pemuda Indonesia. Pukul 15.00 kami sudah bersiap-siap dan berkumpul di SCC lantai dua untuk kembali mengunjungi saudara-saudara kita di Medokan, Semampir. Tidak hanya dari IECC, relawan pengajar juga berasal dari berbagai jurusan yang ada di ITS, juga beberapa anggota BEM ITS serta Presiden BEM ITS 2014/2015. Kami bersama-sama berkolaborasi untuk mengembalikan semangat adik-adik di Medokan, Semampir. 
Setelah semua berkumpul, kami berangkat menuju lokasi tempat berkumpulnya adik-adik kami di Medokan Semampir seperti hari sebelumnya. Senyum polos mereka menyambut kedatangan kami hari ini. Agenda kami hari ini tidak hanya mengajak mereka bermain seperti hari sebelumnya, hari ini kami akan mengajak mereka belajar. Membuka kembali buku pelajaran yang lama mereka tinggalkan. Meskipun sebagian besar dari mereka telah menitipkan buku-buku pelajaran mereka di rumah saudara yang tidak terkena gusur, kami tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan buku seadanya. Proses belajar mengajar dimulai dengan berdoa bersama dan dilaksanakan dengan berkelompok, dimana setiap pengajar akan mengajari dua sampai tiga anak. Di sana, kami mengajak adik-adik belajar apa saja. Belajar berhitung, belajar IPA, IPS, menggambar dan menyayi. Mereka sangat antusias dengan atmosfer belajar yang kami ciptakan. Bahkan ada orang tua yang ikut serta mendampingi anaknya dalam kegiatan belajar yang kami usung. Sambil menyaksikan anak-anaknya belajar, mereka berpesan "biarin orang tua saja yang susah, jangan sampai anak-anak ikut susah".

Proses belajar mengajar


Belajar berhitung sambil bernyanyi
Dari IECC untuk Indonesia
Untuk mengapresiasi semangat adik-adik di Medokan Semampir ini, kami membagikan sedikit snack yang telah kami bawa. Sebelum kegiatan belajar mengajar kami tutup, kami juga mengajak mereka untuk bernyanyi bersama. Kemudian sekitar pukul 17.30 kami menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa.
Tidak banyak ilmu yang bisa kami berikan,
Tidak banyak waktu yang dapat kami luangkan,
Tapi kami akan berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin impian yang telah mereka lukiskan.